Translate

Rabu, 15 Mei 2013

PERAN (ROLE)



Peranan sosial adalah suatu cara tertentu seseorang dalam usaha menjalankan hak dan kewajiban sesuai dengan status sosialnya. Seseorang dapat dikatakan berperanan jika dia sudah menjalankan hak dan kewajibannya sesuai dengan status sosialnya di dalam masyarakat. Pentingnya peran adalah karena ia mengatur perilaku seseorang. Peran menyebabkan seseorang pada batas-batas tertentu dapat meramalkan perbuatan-perbuatan orang lain. Peran setiap orang telah diatur oleh norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Seseorang menduduki suatu posisi dalam masyarakat serta menjalankan suatu peran. Menurut Levinson peran mencakup tiga hal yaitu:
a.    Peran meliputi norma-norma yang dihunungkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat.
b.    Peran merupakan suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan indifidu dalam masyarakan sebagai organisasi.
c.    Peran juda dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat.

Perangkat peran
Perangkat peran (role set) digunakan untuk menunjukkan bahwa satu status tidak hanya mempunyai peran tunggal, akan tetapi sejumlah peran yang saling berhubungan dan cocok
Perilaku peran
Perilaku peran adalah perilaku yang sesungguhnya dari orang yang melakukan peran tersebut. Perilaku peran mungkin berbeda dari perilaku yang diharapkan karena beberapa alasan. Seseorang mungkin tidak memandang suatu peran dengan cara yang sama sebagaimana orang lain memandangnya sifat kepribadian seseorang mempengaruhi bagaimana orang itu merasakan peran tersebut, dan tidak semua orang yang mengisi suatu peran merasa sama terikatnya kepada peran tersebut. Semua faktor ini terpadu sedemikian rupa sehingga tidak ada dua atau lebih individu yang memerankan suatu peran tertentu dengan cara yang benar-benar sama.
Beban peran
Suatu peran akan menjadi ideal bila seseorang dapat memenuhi semua peran dalam serangkaian peran dalam kemudahan yang sama, akan tetapi hanya sedikit orang yang mampu memenuhi peran dengan baik. Baban peran dapat muncul karena beberapa hal yaitu:
a.       Persiapan peran yang tidak memadahi
b.      Kesulitan peralihan peran
c.       Konflik peran
d.      Kegagalan peran
Peran dan staus sosial tidak dapat dipisah-pisahkan karena yang satu tergantung dengan yang lain dan debaliknya. Tak ada peran tanpa status atau status tanpa peran.

Status (Kedudukan)
Kedudukan diartikan sebagai tempat atau posisi  seseorang dalam suatu kelompok sosial . kedudukan sosial artinya adalah tempat seseorang secara umum dalam masyarakatnya sehubungan dengan orang-orang lain, dalam arti lingkungan pergaulannya, prestisenya, dan hak-hak serta kewajiban-kewajibannya.
Status sosial dapat dibedakan atas dua macam menurut proses perkembangannya, yaitu sebagai berikut :
1.        Status yang diperoleh atas dasar keturunan (Ascribed-Status). Pada umumnya status ini banyak dijumpai pada masyarakat-masyarakat yang menganut stratifikasi tertutup, misalnya masyarakat feodal atau masyarakat yang menganut paham rasialisme. Contoh lain, seorang suami telah dikodratkan mempunyai status berbeda dengan istri dan anak-anaknya dalam keluarga, paling tidak secara fisik seorang laki-laki apa adanya. Kendatipun emansipasi telah dapat menyamai kaum laki-laki di bidang lain, seperti pendidikan, politik, pekerjaan dan jabatan, akan tetapi tidak menyamainya dalam hal fisik dan biologis.
2.        Status yang diperolea atas dasar usaha yang disengaja (Achieved-Status), status ini dalam perolehannya berbeda dengan status atas dasar kelahiran, kodrat atau keturunan, status ini bersifat lebih terbuka, yaitu atas dasar cita-cita yang direncanakan dan diperhitungkan dengan matang. Individu dan segenap anggota masyarakat berhak dan bebas menentukan kehendaknya sendiri dalam memilih status tertentu sesuai dengan kemampuannya sendiri. Setiap orang dapat menjadi hakim, menteri, dokter, guru besar, dan sebagainya, asal ia dapat memenuhi syarat-syarat tertentu dalam usaha dan kerja keras dalam proses pencapaian tujuannya itu. Mayor Polak membedakan lagi atas satu macam status, yaitu status yang dberikan (Assigned-Status). Status ini sering mempunyai hubungan erat dengan achieved status, dalam arti bahwa suatu kelompok atau golongan memberikan status yang lebih tinggi kepada seseorang yang dianggap telah berjasa, telah memperjuangkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

 
Daftar Pustaka

Horton, Paul B dan Chester L. Hunt. 1984. Sociology. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Soerjono Soekanto, 1982. Sosiologi Suatu Pengantar, Penerbit : CV. Rajawali, Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar